Ada apa dengan dunia pendidikan kita. Kenapa aksi mesum, pencabulan semakin marak dilakukan oleh pendidik. Kasus pelecehan seksual di Universitas Indonesia yg diduga dilakukans seorang dosen, belum lagi selesai disidik, muncul lagi kasus pelecehan terhadap anak didik. Kali ini terjadi di lingkungan SMA 26 Tebet Jakarta Selatan.

Sekolah bereputasi bagus itu kini tercoreng oleh ulah oknum pendidik tak bertanggung jawab. Betapa tidak, syarat untuk masuk tim futsal SMA 26 Jakarta, harus telanjang, bahkan dicabuli. Seorang korban akhirnya tak tahan dengan perlakuan tak senonoh yang dilakukan di rumah pelatih mereka, melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Selatan. ***

Ospek Ekskul SMA 26 Tebet

Siswa Disuruh Telanjang dan Dicabuli

Sungguh kurang ajar syarat untuk masuk tim futsal di SMA 26 Tebet, Jakarta. Siswa yang ingin ikut ekstra kurikuler (ekskul) tersebut disuruh telanjang, bahkan juga dicabuli. Salah seorang siswa yang menjadi korban acara cabul itu melaporkan ke Polres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya II, Jaksel, Senin (3/11/2008) sore ini.

“Saya disuruh telanjang bulat. Kalau tidak, saya tidak boleh masuk tim futsal,” ujar korban yang juga siswa kelas 10, Satria (bukan nama sebenarny) kepada detikcom di Mapolres Jaksel. Tindakan pencabulan tersebut dilakukan di rumah pelatih futsal, Joe, 30, Jumat (31/10/2008) di daerah Tebet. Ikut bersama pelatih, 3 orang senior lain yang semua berjenis kelamin laki-laki.

“Setelah telanjang, alat kelamin saya dimain-mainkan. Kurang lebih satu menitan,” tambahnya. Untuk meramaikan acara, mereka bermain kartu. Jika salah seorang kalah, harus mau telanjang bulat. “Katanya biar masuk tim futsal sekolah,” kisah ABG yang memakai topi ini.

Atas tindakan ini. Orang tua korban, DH, melaporkan pelatih tim futsal tersebut ke polisi. Pelatih diadukan dengan pasal 281 tentang Pencabulan. “Saya serahkan kasus ini ke kepolisian. Biar diselesaikan secara hukum,” ujar orang tua korban yang tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.**

Sumbernya klik disini

Malang – Dirasuki nafsu setan, seorang perangkat desa di Kabupaten Blitar nekat menelanjangi Menik (25) , gadis asal Jalan Rambutan, Karangkates, Kabupaten Malang.

Tidak terima dengan perlakuan bejat perangkat desa itu, Menik beserta keluarganya melapokan kasus pencabulan itu ke Mapolres Malang, Selasa (28/20/2008).

Kini kasus asusila ini masih ditangani Unit PPA Polres Malang dengan memintakan visum dokter,erta meminta keterangan korban dan saksi.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Sunardi Riyono saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan ini. Namun kasus ini masih dalam penyelidikan anggotanya.

“Kita masih selidiki. Korban melaporkan pelaku karena telah melakukan pencabulan,” ujar Sunardi kepada detiksurabaya.com di ruangannya.

Peristiwa memalukan bagi Menik dan keluarganya itu menurut Sunardi berawal saat pelaku datang ke rumah korban dua hari lalu. Kebetulan saat itu rumah korban dalam keadaan sepi.

Saat itu pelaku datang ke rumah korban beralasan mencari kakak kandung Menik. Namun kedatangan pelaku yang disambut dengan baik itu malah berbuah petaka.

“Dia langsung pegang tangan Menik dan menyeretnya ke kamar,” jelas Sunardi seperti yang dikatakan Menik ke petugas PPA.

Tak berhenti sampai disitu. Pelaku yang diduga telah dikuasai nafsu ini kemudian menelanjangi korban di kamar. Bahkan cerita Menik, di dalam kamar pelaku sempat -maaf- meremas buah dadanya, saat pakaiannya dilucuti

Beruntung tambah Sunardi, peristiwa memalukan itu terhenti setelah terpergok Gabriel (3), adik korban yang langsung berteriak saat melihat ada orang tak dikenal di kamar kakaknya. “Akibat teriakan itu, pelaku kabur menyelamatkan diri,” ujat Sunardi.(bdh/bdh)

Sumbernya klik disini